Sebuah penelitian menunjukkan bahwa orang yang rajin mengkonsumsi telur kesehatannya tidak lebih baik dari para perokok. Benarkah?
Seperti yang dilansir oleh Time (16/08), sebuah penelitian yang melibatkan lebih dari 1000 orang mencoba untuk membandingkan tingkat kesehatan para perokok dengan orang yang gemar memakan telur.
Para partisipan kemudian diminta untuk mengisi sebuah kuesioner berisi tentang pengobatan yang sedang dijalani, jumlah rokok yang dihisap setiap harinya, dan seberapa banyak kuning telur yang mampu mereka konsumsi setiap hari.
Kemudian dari hasil kuesioner tersebut, partisipan dikelompokkan berdasarkan banyaknya rokok dan telur yang mereka makan. Dari sinilah diukur jumlah plak yang menempel di pembuluh darah kepala (karotis) partisipan untuk mengetahui tingkat kesehatan mereka.
Hasilnya sangat mengejutkan. Sekitar 20 persen dari partisipan yang memakan telur paling banyak memiliki jumlah plak dalam karotisnya sebanyak 2/3 dari mereka yang merokok. Sehingga para peneliti menyimpulkan bahwa jumlah plak dalam karotis yang dimiliki pemakan telur memiliki kecenderungan untuk mengikuti apa yang dialami para perokok.
Padahal, banyaknya jumlah plak dalam karotis inilah yang memicu terjadinya serangan jantung dan stroke. Hal ini dikarenakan aliran darah terhambat olek tumpukan plak tersebut.
Meskipun begitu, banyak juga yang meragukan hasil penelitian ini. Mengingat penelitian tersebut juga tidak menghitung pola makan tiap partisipan.
sumber
0 komentar:
Posting Komentar